KATA
PENGANTAR
Puji dan
syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya lah makalah yang berjudul On-Line Analytical Processing (OLAP) ini
dapat terselesaikan. Shalawat beriring salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW karena
dengan ke Rasulan Beliaulah kita telah dibawa dari alam yang penuh dengan
kejahiliahan menuju alam yang penuh keimanan seperti yang kita rasakan sekarang
ini.
Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah BASIS
DATA2. Dalam penulisan makalah ini, tentu saja tidak akan dapat diselesaikan
dengan sendirinya tanpa adanya dorongan
dan semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dengan bantuan
tersebut makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan menyadari
dalam penyajian makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu diharapkan
saran dari pembaca agar dapat diperbaiki pada pembuatan makalah yang akan
datang. Semoga makalah ini bermanfaat sebagaimana yang diharapkan.
Padang, 18 juni 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
2.1
Pengertian OLAP............................................................................................... 2
2.2 Keuntungan
OLAP ........................................................................................... 2
2.3 Penyajian Data Multidimensi.............................................................................. 3
2.4 Peralatan
Dan Kategori OLAP.........................................................................
3
2.5 Penerapan
SQL pada OLAP.............................................................................
3
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.......................................................................................................
4
3.2 Saran................................................................................................................
4
DAFTAR
PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Data telah berkembang sangat pesat
dalam beberapa dekade terakhir. Banyak bentuk-bentuk yang dulu “hanya“
mempunyai teknologi sebagai tempat penyimpanan data yang terdiri dari
field-field, record dan diolah serta ditampilkan menjadi informasi dalam
berbagai format tampilan yang sederhana, bermula dari bentuk yang sederhana
tersebut maka didapatkan suatu metoda untuk menampilkan suatu database yang
berguna untuk menganalisa data untuk suatu keperluan tertentu. Sejak tahun
1980-an , baik organisasi swasta maupun pemerintahan telah bekerja dengan data
dalam interval megabyte sampai gigabyte bahkan terabyte. Oleh karena itu,
kebutuhan akan alat cangih dan cepat dalam menganalisis data semakin meningkat.
Hal ini dikarenakan maju atau mundurnya perusahaan akan sangat bergantung oleh
seberapa cepat dan canggihnya sistem informasi yang mereka miliki serta
kemampuan mereka dalam menganalisis informasi dengan sistem tersebut.
Dengan memanfaatkan relational database yang
sudah ada maka didapat suatu cara untuk mengantisipasi kebutuhan guna
menganalisa data secara cepat untuk membantu mendapatkan keputusan dalam suatu
aplikasi atau organisasi. Sudah sekian lama, perusahaan menganalisis data
dengan menggunakan relational DBMS yang sangat sederhana, dan tentunya memiliki
keterbatasan dalam melakukan aggregate, summarize, consolidate, sum, view, dan
analyze. Kekurangan tersebut akan muncul jika datanya bersifat multidimensi,
karena banyak perusahaan menganalisis berbagai data dalam satu waktu yang
bersamaan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu multidimensional data analysis
sehingga muncullah Online Analytical Processing (OLAP).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian OLAP
Online Analytical Processing (OLAP ) merupakan suatu metode pendekatan untuk menyajikan
jawaban dari permintaan proses analisis yang bersifat dimensional secara
cepat, yaitu desain dari aplikasi dan teknologi yang dapat mengoleksi,
menyimpan, memanipulasi suatu data multidimensi untuk tujuan analisis. Online Analytical Processing (OLAP ) merupakan
terminologi yang menerangkan teknologi yang meng
gunakan view multidimensi penge-
lompokkan data untuk menyedia- kan akses cepat
terhadap informasi strategis untuk keperluan analisa lebih lanjut (Codd et al.,1995).
2.2 Keuntungan OLAP
1. Meningkatkan
produktifitas pema- kai akhir bisnis, pengembang IT, dan keseluruhan organisasi. Peng- awasan yang lebih dan
akses tepat waktu terhadap informasi
strategis dapat membuat pengambilan kepu-
tusan lebih efektif.
2. Mengurangi
“backlog” pengembangan aplikasi bagi staf IT dengan membuatpemakai
akhir dapat me- rubah schema dan
membangun model sendiri.
3.
Penyimpanan pengawasan organisasi melalui
integritas data koorporasi sebagai
aplikasi OLAP tergantung pada data warehouse dan sistem OLTP untuk memper-
baharui sumber tingkatan data mereka.
4.
Mengurangi aktifitas query dan
lalu lintas jaringan pada sistem OLTP atau pada data warehouse.
5.
Meningkatkan hasil dan
keuntung- an secara potensial dengan meng-
izinkan organisasi untuk merespon permintaan
pasar lebih cepat.
2.3 Penyajian Data Multidimensi
1.
Server basis data OLAP menggunakan struktur multidimensi untuk menyimpan
data dan hubung an antar data. Struktur multidimensi data dapat digambarkan seperti ku-
bus data, dan kubus di dalam ku- bus
data. Setiap sisi kubus adalah sebuah dimensi.
2. Data multidimensi adalah data yang dapat
dimodelkan sebagai atribut dimensi dan atribut ukuran.
3.
Contoh atribut dimensi adalah nama barang dan warna
barang, contoh atribut ukuran adalah jumlah barang.
Server basis data OLAP
multi dimensi mendukung operasi
analitikal, seperti :
a.
Konsolidasi
melibatkan pengelompokkan data seperti ekspresi roll-up sederhana atau kompleks yang melibatkan
hubungan antar data. Contoh : kantor-kantor cabang dikelompokkan menurut kota, dan kota
dikelompokkan berdasarkan negara
b.
drill-down
kebalikan dari konsolidasi,
menampilkan data secara
rinci yang berisikan penggabungan data.
c. slicing &
dicing (atau dikenal dengan istilah pivoting)
menerangkan kemampuan untuk melihat data dari sudut
pandang yang berbeda-beda.
2.4 Peralatan Dan
Kategori OLAP
Aturan-aturan Codd
untuk peralatan OLAP :
1. Multi-dimensional
conceptual view.
2. Transparency.
3. Accessibility.
4. Consistent
reporting performance.
5. Client-server architecture.
6. Generic
dimensionality.
7. Dynamic
sparse matrix handling.
8. Multi
user support.
9. Unrestricted
cross dimensional operations.
10. Intuitive data manipulation.
11. Flexible reporting.
12. Unlimited dimensions & aggregation
levels.
Kategori Peralatan OLAP :
Peralatan OLAP
dikategorikan sesuai dengan arsitektur basis data yang digunakan (menyediakan da- ta untuk ksebutuhan OLAP). Kategori utama peralatan OLAP (Berson & Smith, 1997) :
a.
Multi-dimensional OLAP (MOLAP atau MD-OLAP).
1.
Sebuah basis data multidimensional
menyimpan informasi dalam sejumlah array multidimensional.
2.
Karena dimensi dapat diakses secara
mudah, maka user dapat melakukan query pada basis data MOLAP dengan sangat
cepat.
3. Selain
mengandung data mentah, basis data MOLAP juga mengandung agregasi data sehingga
dapat memberikan respon yang cepat terhadap query.
b. Relational OLAP (ROLAP), disebut juga
multi-relational OLAP.
Relasional pengolahan analisis online (ROLAP) adalah bentuk pengolahan
analisis online ( OLAP ) yang melakukan
analisis multidimensi dinamis data yang tersimpan dalam database relasional bukan
di database multidimensi (yang
biasanya dianggap sebagai standar OLAP).
c.
Managed Query Environment (MQE), disebut juga hybrid OLAP (HOLAP).
Hybrid OLAP, Menggabungkan kedua
teknologi diatas. HOLAP menggunakan Relational Database untuk menyimpan Detail
data dan menggunakan Multidimensional Database untuk menyimpan Aggregate nya. HOLAP Menggabungkan
kelebihan-klebihanya yang ada pada MOLAP. HOLAP juga memanfaatkan teknologi MOLAP cube untuk mendapatkan
performance yang lebih cepat.
2.5 Penerapan SQL pada OLAP
Contoh penggunaan fungsi CUME (menghitung total
kumulatif nilai kolom)
: tampilkan
penjualan triwulan untuk kantor cabang B003, dalam bentuk year-to-date
Asumsi : terdapat tabel Branch Quarter Sales dengan 3 atribut : branchNo, quarter, quarterlySales, yang menggam
barkan semua penjualan
pro- perti untuk triwulan tersebut.
SELECT quarter, quarterlySales,
CUME(quarterlySales)
AS Year- to-Date
FROM
BranchQuarterSales
WHERE branchNo = ‘B003’ Tabel
hasil
Quarter
|
quarterlySales
|
Year-to-Date
|
1
|
960000
|
960000
|
2
|
1290000
|
2250000
|
3
|
2000000
|
4250000
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan menyediakan kemampuan untuk
memodelkan masalah-masalah bisnis yang nyata dan lebih efisien atas penggunaan
sumber daya manusia, OLAP memungkinkan organisasi secara keseluruhan untuk
merespon lebih cepat terhadap permintaan pasar. Pasar responsif, pada
gilirannya, sering menghasilkan peningkatan pendapatan dan profitabilitas.
No comments:
Post a Comment